Rabu, 26 Februari 2014

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » » » » » » Kisah Heroik Seorang Ibu Membunuh Anak Sendiri demi Menyelamatkan Nyawa Orang Ramai

Kisah Heroik Seorang Ibu Membunuh Anak Sendiri demi Menyelamatkan Nyawa Orang Ramai

 


Inilah terowongan yang sangat legendaris ketika perang Vietnam dan Amerika
Terowongan bawah tanah di desa Cu Chi kini lebih dikenali sebagai tempat  sejarah yang menarik. Namun, lorong bawah tanah yang menjadi tempat tinggal perjuangan milisi Vietcong dalam perang melawan Amerika Syarikat (1959-1975) menyimpan sejumlah cerita kelam. “Banyak pelancung yang lebih mengagumi kisah heroik para pejuang Vietcong bersama dengan pasukan Vietnam dalam berperang melawan Perancs dan  Amerika yang membantu Vietnam Selatan.



Namun, ada sejumlah kenangan pahita dan penderita yang dirasakan sekitar 10 ribu pejuang dan warga yang harus berpuluh tahun tinggal di lorong sempit dan gelap,” kata Nhi Nguyen, seorang pemandu pelancung di Kota Ho Chi Minh. Satu kisah yang menyayat hati adalah pengorbanan seorang ibu bermarga Le yang terpaksa membunuh seorang anaknya yang baru lahir demi menyelamatkan nasib ramai orang di lorong bawah tanah. Nhi tidak tahu bila kisah ini terjadi, tetapi peristiwa itu berlangsung ketika Vietnam berperang melawan Amerika.

“Zaman perang, pemerintah meminta perempuan tidak berhubungan intim dengan pasangannya selama tinggal di terowongan. Namun, seorang perempuan simpatisan Vietcong waktu itu ternyata sudah mengandung,” kata Nhi saat menghantar para pelancung dari  Indonesia dari Kota Ho Chi Minh-populer disebut Saigon-menuju terowongan di desa Cu Chi, yang memakan waktu tempuh lebih dari dua jam.

“Ibu itu terpaksa melahirkan di ruang bawah tanah. Namun, selayaknya bayi yang baru lahir, anak malang itu menangis kencang. Ini sangat berbahaya,” kata Nhi. “Padahal tangis bayi itu boleh  terdengar di atas permukaan tanah. Ini berisiko membuat pasukan Amerika mengetahui dan menyerang terowongan,” lanjut guide yang cukup lancar berbahasa Indonesia itu.

Maka, ibu itu tidak ada cara lain menghentikan tangis anaknya selain membunuhnya. “Hidung bayi itu terus dia bekap sampai puteranya tak bergerak lagi,” ujar Nhi. Bagi para komandan dan pejuang Vietcong, langkah ibu Le merupakan tindakan heroik kerana boleh menyelamatkan banyak jiwa dari serangan bom artileri dan  pesawat tempur Amerika ke terowongan Chu Ci. Namun, perempuan itu menjadi sangat terpukul dan akibatnya fatal.

“Dia merasa sangat kehilangan atas kepergian puteranya yang terpaksa dibunuh. Maka, setelah Vietnam bersatu dan merdeka pada 1975, ibu itu jiwanya terganggu lalu bunuh diri,” kata Nhi yang terbawa oleh kisah itu hingga sempat berurai air mata. Bosnya, Hung Tran, mengungkapkan bahawa kisah itu kini selalu diutarakan para pemandu pelancung  setiap kali mereka menghantar para pelancung  ke terowongan Cu Chi.

“Masih banyak lagi kisah yang menggambarkan pengorbanan para warga bawah tanah. Banyak di antara mereka yang mati akibat sanitasi buruk dan wabak penyakit. Belum lagi, terkena gigitan binatang dan  serangga beracun yang hidup di bawah tanah,” kata Hung. Selain itu, para warga juga terpaksa menggali terowongan baru yang lebih dalam untuk mencari sumber mata air. “Tindakan itu terpaksa mereka lakukan setelah Amerika merusak sungai Saigon dengan bom Napalm yang mencemari air,” kata Hung. 

sumber 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar